Matarakyat24.com, Solok Selatan — Kinerja Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Solok Selatan di bawah kepemimpinan Ketua Sulta Alif Baloen mulai menuai sorotan. Sejumlah pengurus internal menilai arah organisasi tidak jelas sejak pelantikan pada 10 Oktober 2025.
Lebih dari satu bulan berlalu, KNPI Solok Selatan dinilai belum menunjukkan aktivitas maupun program yang konkret. Agenda mendasar seperti Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) juga belum pernah digelar.
“Sudah lebih dari sebulan sejak pelantikan, tapi belum ada Rakorda dan tidak ada satu pun program yang berjalan. Kami bingung KNPI ini mau dibawa ke mana,” ujar seorang pengurus yang meminta identitasnya dirahasiakan, Jumat (6/12/2025).
Pengurus lainnya menilai Sulta Alif Baloen terlalu menjadikan KNPI sebagai panggung eksistensi pribadi, bukan wadah konsolidasi pemuda daerah.
“Ketua lebih banyak tampil untuk eksistensi, tapi tidak ada arahan jelas. KNPI itu bukan panggung pribadi, ini lembaga yang harus bergerak untuk pemuda Solok Selatan,” tegasnya.
Sejumlah pengurus mengungkapkan kondisi organisasi saat ini terkesan stagnan. Tidak ada program kerja yang diumumkan, tidak ada kegiatan lapangan, dan tidak ada koordinasi dengan OKP maupun pengurus kecamatan.
“Jujur, kami kecewa. KNPI Solok Selatan tidak ada gaung, tidak ada aktivitas. Pemuda butuh ruang gerak, tapi organisasinya justru tidak bergerak,” ujar sumber lainnya.
Para pengurus berharap Ketua KNPI segera mengambil langkah tegas untuk menyusun agenda organisasi, menggelar Rakorda, serta mengaktifkan seluruh struktur agar roda organisasi kembali berjalan.
“Ketua harus segera membuktikan kapasitasnya. KNPI butuh arah yang jelas, bukan sekadar simbol,” tutup salah seorang pengurus.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua DPD KNPI Solok Selatan Sulta Alif Baloen belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik dari internal pengurus tersebut.












