Digital Safety Campaign di Sekolah Rakyat: Upaya Pemutus Rantai Kemiskinan lewat Literasi Digital

Matarakyat24.com, Jakarta (05/11/2025) – Para penggiat pendidikan alternatif dan pemerhati literasi digital berkumpul dalam sebuah Forum Diskusi Publik bertema “Digital Safety Campaign: Sekolah Rakyat Sebagai Pemutus Rantai Kemiskinan”. Kegiatan ini menyoroti pentingnya keamanan digital bagi masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi penerima manfaat Sekolah Rakyat.

 

Anggota Komisi I DPR RI, Elnino M. Husein Mohi, dalam pemaparannya menegaskan bahwa digital safety tidak bisa dipandang sebagai isu sampingan. Di era ekonomi digital, mereka yang tidak melek teknologi berpotensi semakin tertinggal. Ia memaparkan data Kominfo 2024 yang menunjukkan indeks literasi digital nasional masih berada di angka 3,65 dari skala 5. Ia juga menyoroti risiko eksploitasi digital seperti pinjaman online ilegal, di mana OJK mencatat lebih dari 5.000 laporan korban sepanjang 2024.

 

Menurut Elnino, Sekolah Rakyat adalah ruang strategis untuk memutus kemiskinan baru, yaitu kemiskinan akibat rendahnya literasi digital.

 

Di kesempatan yang sama, Rektor Universitas Sains Indonesia, Dr. Ir. Endah Murtiana Sari, menyampaikan bahwa digitalisasi hanya akan memberi manfaat bila masyarakat mampu menggunakannya secara aman dan produktif. Ia menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar — tetapi ruang pemberdayaan sosial yang melatih kemampuan digital masyarakat akar rumput, mulai dari cara melindungi data pribadi hingga memanfaatkan teknologi untuk kegiatan wirausaha.

 

Sementara itu, pegiat literasi digital N. Syamsul Panna menambahkan bahwa generasi muda menjadi kelompok paling rentan di dunia digital. Ia mengutip data UNICEF 2024 bahwa 1 dari 3 anak di Indonesia pernah mengalami perundungan digital. Karena itu, ia mendorong adanya pendampingan terstruktur, terutama dalam keluarga dan komunitas warga Sekolah Rakyat.

 

Para narasumber sepakat bahwa Digital Safety Campaign harus diwujudkan dalam bentuk praktis seperti pelatihan pembuatan toko daring, cara menghindari tautan berbahaya, serta pemahaman etika interaksi di media sosial. Program tersebut dinilai mampu memperluas peluang ekonomi warga, terutama pelaku mikro seperti petani, perajin, dan UMKM lokal.

 

Forum diskusi ini juga menyerukan kolaborasi lintas pihak — pemerintah, akademisi, komunitas digital dan sektor usaha — untuk memperkuat fasilitas, pelatihan, dan kultur digital yang aman di tingkat akar rumput.

 

Dengan digital safety yang kuat, Sekolah Rakyat diyakini dapat menjadi “benteng literasi digital” sekaligus gerakan pemutus rantai kemiskinan. Para peserta berharap kampanye ini dapat diperluas ke lebih banyak wilayah sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat kecil dalam lanskap dunia digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *