Matarakyat24.com – Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bengkayang menggelar diskusi dan deklarasi peran APDESI lewat pemerintah desa dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, Sabtu (28/6).
Diskusi ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, seperti Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Rudi Hartono, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Erlianus, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura DKPP Kab Bengkayang I Gede Megantara.
Ketua APDESI Kabupaten Bengkayang Benyamin Kalvin mengatakan APDESI berkomitmen mendukung program ketahanan pangan berkelanjutan. Dan beberapa kades sudah mengembangkan potensi desa dalam mendukung program ini.
“Beberapa desa lainnya juga mengembangkan jagung, padi, ternak dan lainnya. Disini kita berkolaborasi untuk meningkatkan hasil produksi dan juga ketahanan pangan di Bengkayang,” ujarnya.
Diskusi bersama kades hari ini kata Kalvin, untuk memperkuat peran APDESI Kabupaten Bengkayang mendukung ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Rudi Hartono mengatakan diskusi ini penting dalam memperkuat peran kades dalam mensukseskan program ketahanan pangan berkelanjutan terutama di kabupaten Bengkayang.
Karena dalam peraturan menteri desa nomor 2 yang menyebutkan prioritas pembangunan desa ialah salah satunya ketahanan pangan sebanyak 20 persen. Sehingga ini menjadi kewajiban 122 desa di Bengkayang dengan menyesuaikan dengan potensi desa masing-masing.
“Karena setiap desa memiliki potensi desa yang berbeda sehingga prioritas ketahanan pangan akan disesuaikan dan diarahkan dengan potensi desa masing-masing,” ujarnya.
Rudi Hartono juga menekankan agar perangkat desa bisa mengembangkan potensi desa dalam mendukung program ketahanan pangan. Pengembangan tersebut harus masuk dalam program-program desa yang bersinergi juga dengan program pemerintah daerah.
“Untuk program ketahanan pangan tentu perlunya kolaborasi semua pihak, mulai dari desa hingga pemerintah kabupaten,” ujarnya.
Dia juga menyebutkan, Bengkayang tahun ini patut bersyukur karena pemerintah pusat tidak melakukan pemangkasan pada anggaran dana desa seperti desa-desa lainnya di Indonesia sehingga dapat menopang program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan nasional