Matarakyat24.com –“Ternyata PDIP di prank dan ditolak oleh Anies, seolah-olah 1:1 antara Anies dan PDIP. Miris,” ujar Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang, Efriza kepada mataraktay24.com melalui pesan singkatnya, Jumat (30/8/2024)..
Efriza mengatakan, PDIP di Jawa Barat terlihat sekali tidak siap menghadapi Pilkada Jawa Barat. Terlihat dari penolakan dari Sandiaga Uno, tak bisa berkoalisi dengan PKB, bahkan yang mengelus dada, PDIP di prank dan ditolak oleh Anies Baswedan.
Tampak sekali, imbuh Eria, ketidaksiapan PDIP menghadapi Pilkada Jawa Barat, ini bukan suprise, kejutan seperti diungkapkan PDIP, tapi fakta PDIP tidak siap menghadapi Pilkada Jawa Barat. Banyak fakta mengitari, akhirnya Ono pun tidak diajukan, pasangan calonnya Jeje-Ronal tidak hadir di KPUD Jawa Barat malah menyatakan ada sesuatu hal sehingga via online. Ini juga semakin memilukan ketidaksiapan PDIP, dengan pasangan calonnya tidak menghargai masyarakat Jawa Barat dengan tidak hadir langsung dan menyatakan pasangan itu juga kaget karena last minute keputusannya.
“Ini bukan drama yang menghibur, tetapi ini drama yang menunjukkan kelemahan PDIP di Jawa Barat, seolah-olah PDIP sudah menyatakan kalah sebelum bertarung atau bahasa halusnya PDIP sekadar meramaikan pasangan calon saja, fakta mirisnya yakni dari rangkaian penolakan Sandi, Anies dikatakan sudah 95% dicalonkan akhirnya ditolak Anies dengan disertai prank tiket kereta woosh dan isunya Anies akan datang, akhirnya sampai pasangannya tak hadir langsung di KPUD,” pungkas Efriza.(BJ)