Hadir Forum Diskusi Publik, Fadli Zon Sebut Anak Muda Perlu Tingkatkan Toleransi di Tahun Politik

banner 120x600

Matarakyat24.com, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon hadir webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “Toleran di Tahun Politik” via zoom meeting pada Kamis, 08 Februari 2024.

Fadli Zon menyebutkan anak muda perlu meningkatkan toleransi di tahun politik dengan memiliki kesadaran akan perbedaan pendapat.

“Anak muda perlu meningkatkan toleransi di tahun politik dengan memiliki kesadaran akan perbedaan pendapat”, ujar Fadli zon.

“Setiap orang berhak atas pilihannya masing-masing serta kritis dalam melihat dan memilih informasi yang tersebar agar tidak terciptanya konflik dan pertentangan yang memicu perpecahan”, lanjutnya.

Transformasi digital yang kian pesat, harus didukung pula dengan kesadaran dan pemahaman literasi digital. Salah satu pilar literasi digital yaitu etika digital. Ini berkaitan dengan pentingnya menjaga toleransi di tahun politik. Tanpa adanya kesadaran mengenai pentingnya literasi digital, masyarakat Indonesia akan mudah jatuh pada hal-hal buruk seperti hoax, pornografi, dan lain sebagainya yang masuk bersamaan dengan arus informasi yang tak terkendali.

Etika kewargaan digital adalah suatu konsep norma perilaku yang tepat dan bertanggungjawab terkait dengan cara menggunakan teknologi.

Lalu seberapa pentingkah etika kewargaan digital di era teknologi modern ini? Etika kewargaan digital ini sangat penting untuk memberikan keamanan terhadap sesama pengguna teknologi. Melalui media sosial, berbagai informasi membanjiri ruang publik media sosial, arus informasi yang deras tanpa batas tersebut, ibarat sekeping mata uang logam yang memiliki dua sisi yang berbeda, bisa positif ataupun negatif.

Perkembangan era digital dengan masifnya penggunaan internet sebagai media baru (new media), membawa konsekuensi pergeseran karakter khalayak menjadi audience, khalayak tidak lagi obyek pasif, namun dapat berperan menjadi produsen informasi atau dikenal dengan istilah prosumer.

Masyarakat sebagai khalayak tidak lagi pada posisi obyek yang di determinasi media massa arus utama tetapi lebih jauh dapat berperan memproduksi berita dan membentuk opini publik via platform media sosial.

Melalui media sosial memungkinkan pengguna berinteraksi, berbagi dan berkomunikasi yang pembentuk ikatan sosial secara virtual dalam masyarakat jejaring (networking society) yang ditandai dengan munculnya jurnalisme warga (citizen journalism), fenomena ini menempatkan media sosial sebagai garda terdepan dalam komunikasi model baru sekaligus berperan membentuk opini publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *