Sinergi Teknologi, Budaya, dan Agama Jadi Kunci Ruang Digital Sehat bagi Anak

Matarakyat24.com-Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara anak-anak tumbuh dan berinteraksi. UNICEF mencatat 70% anak Indonesia aktif menggunakan internet, menjadikan dunia digital sebagai bagian dari keseharian mereka.

Dalam Forum Diskusi Publik Ranah Anak Digital yang berlangsung Selasa, 05 Agustus 2025, pegiat literasi digital M. Jalali menekankan pentingnya memadukan pemanfaatan teknologi dengan nilai agama dan budaya. “Dalam Islam, teknologi adalah amanah yang harus dimanfaatkan secara bijak. Dunia maya bisa menjadi sarana dakwah dan pendidikan, tapi juga bisa merusak moral jika disalahgunakan,” ujarnya.

Jalali menyoroti fenomena anak yang semakin bergantung pada gawai, bahkan sampai mengalami gangguan tidur, agresivitas, atau kecanduan. Kondisi ini kerap diperparah oleh pola asuh di mana orang tua juga sibuk dengan perangkat masing-masing, sehingga komunikasi keluarga berkurang.

Menurutnya, literasi digital harus diajarkan tidak hanya sebagai keterampilan teknis, tetapi juga sebagai pembentukan karakter. Anak perlu diarahkan agar tidak sekadar menjadi konsumen, melainkan kreator yang produktif dan beretika.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan komunitas dalam mendampingi anak. Dengan bimbingan yang tepat, anak bisa menggunakan teknologi untuk berkarya, belajar, dan tetap memegang teguh nilai luhur bangsa.

“Pertanyaan dasarnya sederhana: apakah teknologi ini mendekatkan kita pada kebaikan atau menjauhkan dari nilai agama dan budaya?” ujar Jalali.

Ia menutup dengan pesan, bahwa menjaga anak di dunia digital bukan berarti mengekang mereka, tetapi membimbing dengan teladan agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *