Matarakyat24.com, Bireuen – Forum Kebijakan Publik (Forkip) Bireuen mengajak semua elemen masyarakat terutama para generasi muda-mudi Aceh dalam rangka momentum hari peringatan Dua Puluh Tahun Mou Helsinki sebagai refleksi untuk menjaga dan merawat perdamaian Aceh demi keberlanjutan jalannya roda pembangunan dan pengembangan menuju kesejahteraan serta kemajuan Daerah dimasa mendatang.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Forkip Bireuen Muhammad Efendi, SH dalam keterangannya kepada media, Jum’at (15/08/2025) mengingat masih banyak hal yang perlu untuk menjadi fokus utama semua pihak didalam ikut serta terlibat aktif mendukung dan mendorong terwujudnya kesejahteraan dan kemandirian pembangunan Daerah dimasa mendatang.
“oleh karena dua dekade bukanlah waktu yang singkat, namun melihat kondisi pembangunan daerah hari ini yang masih belum berjalan secara maksimal baik dalam segi peningkatan taraf hidup masyarakat Aceh yang mandiri dan sejahtera. Kami pikir hal ini perlu adanya senergitas dan kebersamaan semua elemen untuk ikut berperan aktif demi mencapai cita-cita perjuangan sebagaimana yang diharapakan oleh sesepuh para syuhada Aceh yang sudah lebih dulu meninggalkan kita semua”, Ujarnya.
Kemudian disamping itu, pihaknya juga menghimbau kepada para generasi muda saat ini agar tidak menjadi apatis ikut serta terlibat baik dalam mengawal ataupun memberikan dukungan terhadap jalannya berbagai rencana agenda kebijakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek agar setiap program yang dijalankan dapat berjalan maksimal serta tetap sasaran.
“mengingat kondisi Aceh beberapa tahun belakangan yang masih masuk didalam katagori daerah termiskin di sumatera. Hal ini menjadi PR kita semua untuk berdamai dengan fakta yang ada. Karenanya akan sangat lebih rugi lagi kedepannya, jika sampai hari ini kita masih terperangakap dalam urusan perdebatan saling menyalahkan dan sibuk mencari kambing hitam perihal tersebut. Jadi, kami pikir hal itu bukanlah momentum solusi yang produktif ditengah tantangan dampak stabilitas dinamika politik dunia serta tantangan penyesuaian efisiensi kebijakan dalam negeri yang terjadi disemua instansi pemerintah indonesia saat ini termasuk Daerah Aceh dan Bireuen pada khususnya”, Lanjutnya.
Pihaknya justru berharap, Dua Dekade Mou Helsinki harus menjadi momentum era kebangkitan Aceh mengingat sekarang Aceh telah memiliki era kepemerintahan pemimpin baru baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota supaya dapat dijadikan sebagai awal semangat perubahan dan perbaikan demi terwujudnya kemakmuran dan kemandirian ekomoni rakyat dimasa mendatang.
“mari kita saling bahu membahu untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam memperjuangkan terwujudnya realisasi berbagai rencana implementasi butir-butir muo helsinki demi Aceh yang maju, damai, aman Daerahnya dan makmur, sejahtera masyarakatnya”, Tutup Efendi.***