Jeritan Petani Dharmasraya Berharap Pemerintah Daerah Segera Turun Tangan Berikan Solusi Atas Maraknya Pencurian Sawit & Karet

Ilustrasi Pencuri Sawit

Dharmasraya/Matarakyat24.com – Penduduk Kabupaten Dharmasraya Manyoritas bermata pencarian sebagai bertani, Perkebunan Sawit dan Karet menjadi komoditas utama sebagai penompang hidup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak anaknya.

Sementara hari ini, Petani sedang menghadapi masalah serius atas maraknya Pencurian hasil kebun sawit dan karet, namun sampai saat ini belum mendapatkan solusi dan penanganan dari pihak yang berwenang dan berkompeten.

Nurdi salah seorang Pekerja kebun Karet Dharmasraya mengungkapkan keluhanya kepada media Mata Rakyat, untuk bisa mendapatkan solusi dari permasalahan ini.

“Hasil kebun kami sering di curi dan ini sudah terjadi berulang kali. Belum sempat di jual tapi keburu hilang, Terus kepada siapa kami harus melapor? ” Ucapnya dengan raut wajah kecewa, pada hari minggu, 6/7/25

Sementara, Pekerjaan saya hanya ini, itupun saya bekerja dikebun orang lain, nanti hasilnya dibagi dua dengan pemiliknya, dari hasil itulah saya bisa menghidupi anak dan istri saya” jelasnya

Kemudian, Safri Pekebun Sawit mengalami hal yang sama, buah sawitnya sering di curi. Segala cara sudah saya lakukan untuk mengatasi pencurian ini, mulai dari Pemasangan ranjau seperti paku di setiap jalan utama, memberikan air keras dan jaga malam tapi pencurian tidak jerah”terangnya

Ia menambahkan, sebelum matahari terbit saya sudah berangkat ke kebun, matahari terbenam baru bisa pulang ke rumah, malamnya kembali ke kebun untuk berjaga jaga, terus kapan waktu saya harus istirahat?, kalau seperti ini saya bisa jatuh sakit, kalau sudah jatuh sakit keluarga bisa kelaparan, anakpun bisa putus Sekolah” pungkasnya

“Saya bukan orang berpendidikan jadi kami tidak tau kemana harus melaporkan peristiwa yang terus kami hadapi, jujur kami sudah putus asa menghadapi persoalan ini” sambungnya

Mana hutang yang harus tetap di bayar, kalau Masi tetap seperti ini keadaan,  hutang bisa semakin menumpuk di mana mana, yah terpaksa tutup lobang kali lobang”imbunya

Melalui media ini, kami sangat berharap semoga pesan dan jeritan kami didengar oleh pihak pemerintah, kemudian ada solusi yang pasti.

Kami tidak mintak uang kepada pemerintah, kami hanya butuh perhatian dan solusi atas permasalahan yang sedang kami hadapi. Kalau bukan kepada pemerintah terus kemana lagi kami harus mengadu” tutupnya dengan penuh harapan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *