Muktamar PKB Maju, CSIIS: Pansus PBNU ‘Game Over’

Direktur Ekskutuf CSIIS (Center for Strategic on Islamic and International Studies) Doktor M Sholeh Basyari/Ist
Direktur Ekskutuf CSIIS (Center for Strategic on Islamic and International Studies) Doktor M Sholeh Basyari/Ist

Matarakyat24.com –PKB, awalnya sudah woro-woro ke publik bahwa Muktamar PKB VI akan berlangsung akhir tahun ini. Artinya, jajaran kepengurusan dia harus mendapat perpanjangan masa jabatan dari pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM. Dengan begitu itu, dia sah menggelar muktamar akhir tahun.

Kecepatan dan kecermatan politik, memang dibutuhkan. Siapa cepat, dia dapat. Kalimat ini sepertinya tengah ‘mengepung’ isu perebutan PKB, setelah Ketua Umum DPP Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dinyatakan habis masa jabatannya akhir bulan (Agustus) ini alias domisioner.

Direktur Ekskutuf CSIIS (Center for Strategic on Islamic and International Studies) Doktor M Sholeh Basyari menilai, lengkah politik Cak Imin ini, jelas mengejutkan pihak-pihak yang ingin mengambil alih PKB. Ini langkah cerdik dan jitu.

“Ini menunjukkan kematangan politik Cak Imin. Secera mengejutkan, DPP PKB merilis penyelenggaraan muktamar ke 6 di Bali tanggal 24 Agustus 2024. Pengumuman ini seakan menjadi penanda games over-nya Pansus (panitia khusus) bentukan PBNU,” terang Dr M Sholeh.

Kramat Raya (sebutan PBNU karena beralamatkan Kramat Raya red), lanjut Dr Sholeh, mati langkah, kalah dan bahkan salah langkah. Mereka terkecoh hasil Mukernas PKB (Juli) kemarin yang menyebut muktamar akan diselenggarakan akhir tahun ini. “Sekarang, mau maju atau tidak, terserah PKB. Ini yang tidak diantisipasi mereka,” tegasnya.

Menurut Dr M Sholeh, Raden Saleh (alamat DPP PKB red.) tampak menyiapkan agenda muktamar secara silent. Dengan demikian, siapa saja yang mau mengambil alih PKB dengan fokus berakhirnya kepengurusan Cak Imin, menjadi games over.

“Saya dengar sudah tersusun rapi akan ada muktamar PKB akhir Agustus ini dari pihak lain, bukan gerbong Cak Imin. Fokusnya sama, domisioner kepengsurus DPP PKB Cak Imin. Tetapi, sekarang, menurut saya, begitu muktamar maju kemenangan mutlak ada di DPP PKB Cak Imin. Semuanya berakhir sudah,” pungkasnya.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memang sudah mengumumkan, bahwa, partai ini akan mengelar muktamar pada 24-25 Agustus 2024 di Bali. Berarti maju dari konsep awal. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga presiden terpilih Prabowo Subianto diundang dalam gelaran muktamar PKB yang ke-6 itu.

“Muktamar setelah beberapa kali rapat SC (steering committee) diputuskan akan dilaksanakan tanggal 24-25 Agustus 2024 di Bali. Persiapan semua sudah selesai, juga sudah disampaikan kepada seluruh pengurus DPW-DPC tentang pelaksanaan Muktamar 24-25 Agustus ini,” kata Ketua SC Mukmatar PKB, Faisol Reza, dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024) sebagaimana diunggah detik.com.

Menurut Faisol, semua sudah siap, pun seluruh pegurus di Indonesia sudah beres. “Sekitar 2.300 peserta akan hadir di Bali, mereka disiapkan seluruhnya oleh panitia, akomodasi sudah dipersiapkan, termasuk juga transportasi,” ujar Faisol.

“Pelaksanaan muktamar ini cukup padat karena bersamaan dengan pelaksanaan pendaftaran Pilkada tanggal 27 sampai 29 Agustus. Oleh karena itu, rapat-rapat yang kami laksanakan semuanya menghitung waktu pelaksanaan pendaftaran pilkada. Dan juga bersamaan dengan pelaksanaan pelantikan anggota DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota,” kata dia.

Faisol menyebut ketua umum partai politik diundang dalam gelaran muktamar. PKB juga mengundang Presiden Jokowi dan Prabowo sebagai presiden terpilih ke muktamar.

“Ketua umum-ketua umum partai pasti kita undang. Kemudian Presiden Pak Jokowi juga kita undang, Pak Prabowo juga kita undang baik sebagai Ketua Umum Gerindra maupun sebagai presiden terpilih. Juga para kiai yang selama ini menjadi basis kultural PKB di seluruh Indonesia juga akan hadir di Bali nanti,” kata dia.

Adapun agenda muktamar berisi laporan pertanggungjawaban dari kepengurusan DPP PKB selama lima tahun. Muktamar juga menentukan garis perjuangan PKB pada lima tahun yang akan datang, termasuk terkait dengan kepemimpinan PKB.

“Soal laporan pertanggungjawaban dari kepengurusan DPP selama lima tahun ini. Dan kemudian yang kedua tentu kita akan mengadakan beberapa persidangan yang berkaitan dengan misalnya program atau garis-garis besar perjuangan PKB lima tahun ke depan,” imbuhnya.(rls)

Sumber: CSIIS (Center for Strategic on Islamic and International Studies)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *