Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
Ketika kesusahan dan penderitaan menimpa Anda, maka doa adalah pintu yang tidak pernah tertutup. Allah Yang Maha Mulia, bila pintu-Nya diketuk untuk dimintai permohonan, maka ia menjawab dan memberikannya bagi Anda.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]: 186)
Salah satu doa paling ampuh yang dapat melenyapkan stres dan mendatangkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi, adalah doa masyhur yang juga sangat dianjurkan Rasulullah Saw, dan agar setiap orang yang mendengar doa ini memelajari dan menghafalnya. Inilah doanya!
Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah saat sedang bersedih selalu membaca,
لاَ إِلَََ إِلاَّ اللهُ ربَُّ اىػَْرْشِ اىػَْظِيْ ًِ لاَ إِلَََ إِلاَّ اللهُ ربَُّ السٍَّ َاتِ وَ الأَرْضِ وَربَُّ اىػَْرْشِ اىهَْرِيْ ًِ
“Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaluhur lagi Maha Pemurah, tiada Tuhan selain Allah yang menguasai Arsy, tidak ada Tuhan selain Allah yang menguasai langit, bumi, dan Arsy.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Abdullah bin Ja’far meriwayatkan, “Rasulullah telah mengajariku kalimat-kalimat ini dan memerintahkan agar aku membacanya jika sedang dilanda kesedihan yang mendalam,
لاَ إِلَََ إلِاَّ اللهُ اىهَْرِيًْ ُ اىػَْظِيًْ ُ سُتدَْاَُ ُّ تَتاَركََ اللهُ ربَُّ اىػَْرشِْ اىػَْظِيًْ ِ الْْْ ْدُ للهِ ربَِّ اىػَْالَ ِيَْ
“Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahamulia dan Maha Pemurah, Mahasuci Allah, Tuhan yang menguasai Arsy, segala puji bagi
Allah.”
Abdullah bin Ja’far mendiktekan kalimat-kalimat tersebut, menghembuskannya pada orang yang terkena demam, dan mengajarkannya pada anak-anak perempuannya yang tinggal diperantauan. (HR. Nasa’i)
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah selalu memohon perlindungan dari cobaan yang berat, kemalangan, buruknya keputusan, dan kegembiraan musuh. (HR. Muslim dan Ibnu Hibban).
Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah saat sedang bersedih selalu berdoa,
لاَ إِلَََ إِلاَّ اللهُ اىػَْلٍُِِّ الْْيَِيْ ،لَاَ إلَََِ إِلاَّ اللهُ ربَُّ اىػَْرْشِ اىػَْظِيْ ًِ، لاَ إلَََِ إلاَّ اللهُ ربَُّ السَّ َ َاتِ وَالأرضِْ وَربَُّ اىػَْرْشِ اىهَْرِيْ ًِ
“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Santun, tiada Tuhan selain Allah Yang Menguasai ‘Arsy yang agung, tiada ilah selain Allah. Rabb langit dan bumi, dan Rabb ‘arasy yang mulia.” (HR. Tirmidzi)
Abu Bakar meriwayatkan Rasulullah pernah bersabda, “Doa orang yang dilanda kesedihan adalah,
الَشَيَّٓأ ُنًَِِّْْ ركَُُّّ ُ حََْْخَلاَ إمَ لَََِأ إِرَجُْلاَّ ْأَ ُفَ جَْلاَح كَِينِِْْ إِلََ نَفْسِِْ طَرْفَثَ عَيٍْ وَأصَْيِحْ لِِْ
“Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada hamba-Mu ini, jangan telantarkan diriku ini, serta lancarkanlah segala urusanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.” (HR. Ibnu Hibban)
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Nabi ketika sedang resah karena suatu masalah, beliau mendongakkan kepalanya ke langit dan berkata, “Mahasuci Allah Yang Mahaagung.” Dan ketika sedang bersungguh-sungguh dalam berdoa, beliau berkata, “Ya Hayyu ya Qayyum” (HR. Tirmidzi).
Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Seseorang yang sedang kemudian ia mau berdoa
الَيَّٓ ُ ًَّ إِ ينِْ عَتدُْكَ وَابْ ُ عَ تدِْكَ وََ ابَْ َُ أٌَ َ خِمَ، اَصِيَتِِْ بِيدَِكَ ٌَا, فَِِّ خُهْ ٍُمَ، غَدْلٌ يفِِ كضَََائمَُ، أسْألمَُ ةكُِ يو اَسًْ ُْ َٔ لمََ، سٍَ َّيْجََ ةّ نَْفْسَمَ أوَْ غَيٍَّ ْخَّ ُ أخَدًا ٌ َْ خَيلِْمََ، أوْ أ زَْلٍَّْْ ُ فِِْ نِخاَةمَِ، أوْ ايِْخَِأثرَْتَ ةّ فِِْ غِيًْ اىغَْيْبِ غِِ دَْكَ، أنْ تََػَْوَ اىلُْرْآنَ رَبيِعَْ كَيبِِْْ وَُُ ْٔرَ صَدْرِِيِْ وجََلاءََِ خُزْنِِْ وذََْ َابَ غَ يمِّْ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku dalam genggaman tangan-Mu, kekuasaan-Mu berlaku pada-Ku, dan keputusan-Mu adil untukku. Aku mohon pada-Mu dengan setiap nama (baik) yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Quran sebagai penentram hatiku, cahaya jiwaku, penghapus duka dan kesedihanku dan menggantikiannya dengan kelapangan jiwa.” (HR. Ahmad)
Maka Allah akan menghilangkan keresahan dan kesedihannya dan menggantinya dengan kelapangan. Ada orang bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita harus memelajarinya?” Rasulullah kemudian menjawab, “Benar, seseorang yang mendengarnya, sebaiknya mempelajarinya (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah berdoa,
الَيَّٓ ُ َّ لاسََٓ ْوَ إِلاَّ َاجَػَيخَّْ ُ سَٓ ْلاً وَأَُجَْ تََػَْوُ الْْزُْنَ سَٓ ْلاً إِنْ شِئجًَْ
“Ya Allah, tidak ada suatu perkara menjadi mudah kecuali jika Engkau memudahkannya. Engkau juga bisa mengubah kesedihan menjadi kemudahan jika Engkau menghendaki.” (HR. Ibnu Hibban)
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, Jika salah seorang di antara kalian merasakan kesulitan, ketika ia keluar dari rumahnya ia boleh saja mengucapkan,
بِسْمِ اللهِ عََلَ نَفْسِِْ وٌَُ َالِِْ ودَِينِِْْ: اليَّٓ ُ َّ أرَضِْينِِْْ ةِْلَضَائمَِ وَبَاركِْ ػِيٍْ َا كَدَرَ لِِْ خَتََّّ لاَ أخِبَّ تَػْجِيوَْ َا أخًََّرْتَ وَلاَحأَخِيَْْ َاغَجَّيجَْ
“Dengan menyebut nama Allah atas jiwaku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang yang puas dengan ketetapan-Mu, berilah berkah atas apa yang telah Engkau tetapkan untukku sehingga aku tidak suka terburu-buru atas apa yang Engkau akhirkan serta tidak mengakhirkan apa yang Engkau segerakan.” (Al-Firdaus bin Ma’tsur Al-Khitabi)
Ali meriwayatkan Rasulullah Saw. Bersabda, “Wahai Ali, maukah kamu aku ajari kalimat yang bisa kau baca saat berada dalam posisi yang sulit, katakanlah, بِسْمِ اللهِ الرحََّْْ َِ الرخَِّيْ ًِ، وَلاخََ ْلَ وَلاكَُ َّٔةَ إِلاَّ ةاِللهِ اىػَْ يلِِ اىػَْظِيْ ًِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada daya upaya atau kekuatan apapun kecuali atas izin Allah Yang Mahaagung lagi Mahaluhur.” (Al-Adzkar An-Nawawi)
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan Rasulullah pernah bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Setiap orang selalu mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, tekuni apa yang kirakira membawa manfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah, serta jangan sampai kalian menjadi lemah. Ketika kalian tertimpa suatu musibah, janganlah kalian mengatakan, “Seandainya saja aku melakukan begini-begini…,” tapi katakanlah, “Allah telah menentukan segalanya.” Sesungguhnya kata ‘seandainya’ bisa memberi peluang pada perbuatan setan.” (HR. Muslim)
Pada saat kita kehilangan nikmat, kita memohon kepada Allah agar hal yang telah hilang dikembalikan kepada kita. Inilah doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw:
الَيَّٓ ُ ًَّ إِنِِّْ أغَُ ذُْ ةمَ ٌ َْ زَوَالِ ُػٍِْ َخِمَ، وَتَََ ُّلِ عََػِيَخِمَ، وَفُجَاءَةِ
لٍِْ َخِمَ، وجَََِيعِْ سَخَِطِ مَِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, pemberian kesehatan-Mu, dan datangnya siksa-Mu dengan tibatiba, serta semua kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim)
Inilah yang diucapkan Yusuf Alaihis Salam ketika beliau dijebloskan dalam penjara karena jebakan Zulaikha. Nabi Yusuf memilih penjara daripada harus memenuhi ajakan wanita cantik sekaliber Zulaikha.
ر يبَ ال يسجَْ َُ أخََبُّ إلَََِِّ مِ َّا يدَْغُ ُْٔنَِِْ إِلََّْ ِ، وَإِلاَّ حصَْْفُِ عَ ينِْ نَيدَْْ ُ ََّ أصْبُ إِلََْٓ ِ ََّ وَ أكُ َْ ٌِ ََ الْْاَْ ِيِيَْ
“Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orangorang yang bodoh.” (QS. Yusuf [12]: 33)
Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah pernah bersabda,
“Orang yang selalu membaca istighfar (Astaghfirullah al-azhim’), Allah akan menghilangkan keresahan yang ia raskaan, melapangkan kesempitan yang menimpanya, dan akan memberinya rezeki tanpa disangka-sangka.” (HR. Baihaqi, Abu
Daud, dan Ibnu Majah)
الَيَّٓ ُ ًَّ انْفِنِِْ بَََلاَلمَِ عَ َْ خَرَامِمَ، وَأغَْ ِِنِِْ ةِفَضْيِمَ عَ َْ سِ َاكَ.
“Ya Allah, cukupkan aku dengan (harta) yang halal dari-Mu dari (harta) yang haram. Dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu
الَيَّٓ ُ َّ إِ ينِْ أغَُ ذُْ ةمَِ ٌِ َ الْٓ َ ي وَالْْ زََ)نِ، وَاىػَْجْزِ HR. Tirmidziوَا(ىهَْسَMu.” –وِ، وَالُْْri selainخْوِda
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada و–ضََيعَِ الدَّيْ َِ، وغََيتَثَِ ال يرجَالِMu dari ،وَالْْبُِْْ
kesusahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dari lilitan hutang, dan dikuasai orang lain.” (HR. Bukhari)
رَبَّ اَ لاَحؤَُاخِذْ اَ إِنْ نسَِيَِْا أوَْ أخَْطَػْ اَ، رَبَّ اَ وَلاَتََْ وْ غَييَْ اَ إِصًْْا نَ َا حََْيخَّْ ُ عََلَ الََِّّيْ ََ ٌِ َْ ؼَتيِْ اَ. رََبَّ اَ وَلاَتٍََُ ييْ اَ ٌَاِلاَطاكثََ لََاَ ةِّ، وَاعْفُ عَ َّا وَاغْفِرْ لََاَ وَارحَْْْ اَ، أُجَْ مَ ْٔلاَ اَ فاَُصُْْْ اَ عََلَ اىلَْ ْٔمِِ اىكََْفرِِيْ ََ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma’aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 286)
Rasulullah Saw. bersabda, “Letakkanlah tangan kananmu pada anggota tubuh yang sakit, dan ucapkanlah: )x 3( بِسْمِ اللهِ“Dengan menyebut nama Allah,’ (3 kali). Dan ucapkan: )x 7( اغَُ ذُْ ةاِللهِ وَكُدْرَحِّ ِ، ٌِ َْ يشََ َا أجَِدُ وَأخَُاذِرُ
“Aku berlindung kepada Allah dan dengan kekuasaan-Nya dari kejelekan apa yang aku dapatkan dan yang aku khawatirkan.” (7 kali).” (HR. Muslim)
إِ اَّ للهِ وَإ اَّ إلََِّْ ِ رَاجِػُ ْٔنَ. الَيَّٓ ُ ًَّ أجُْرْنِِْ فِِْ مُصِيبْتَِِْ، وَ أخَْيِفْ لِِْ خَيًْْا ٌِ ْ َٓاِ
“Kami adalah kepunyaan Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, berilah pahala di dalam musibahku dan gantilah dengan apa yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim)
Ketika kita menyaksikan orang mendapat malapetaka atau cobaan hidup, kita disunatkan membaca doa di bawah ini:
الََْْ ْدُ للهِ الََِّّيْ عََفَانِِْ مِ َّا ابْخَلاَكَ ةِّ ِ وَفضََّينَِِْ عََلَ نَثِيٍْْ مٍِ َّ َْ خَيقََ تَفْضِيْلاً
“Segala puji bagi Allah, Tuhan yang telah melindungi diriku dari bencana yang diturunkan kepadanya dan mengaruniaku kelebihan di atas kebanyakan makhluk-makhluk-Nya dengan kelebihan yang sebenar-benarnya.” (HR. Tirmidzi).
Dengan doa ini kita merasakan rasa syukur kepada Allah karena telah diselamatkan dari cobaan atau bencana yang menimpa orang lain. Kita juga memohon agar Allah menjauhkan kita dari segala macam bencana. Kita memohon agar kita diberi kebaikan sehingga dapat hidup tenteram, aman, dan selamat.
“Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan para Nabi di Illiyyin.” (HR. Muttafaq ‘Alaih .)
“Ya Allah, bersama di Arrafiqul A’la”. (HR. Muslim)
لاَ إلَََِ إِلاَّ اللهُ
“Tiada Tuhan selain Allah.” (HR. Muttafaq Alaih)
Anas r.a. meriwayatkan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Nabi adalah,رَبَّ اَ آحِ اَ فِِ الدُّنْياَ خَسَ ثًَ وَفِِ الآخِرَةِ خَسَ ثًَ وَكِ اَ غَذَابَ الََّارِ
“Duhai Tuhan kami, berikanlah kebaikan untuk dunia dan akhiratku, dan jauhkan diriku dari siksa api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bila Anda senantiasa melantunkan doa-doa ini dengan sepenuh hati, niat yang jujur dan bersungguh-sungguh meraih sebab dikabulkannya doa tersebut, niscaya Allah akan mengabulkan doa dan harapan Anda, serta berbuat untuk Anda, sehingga kesedihan dan kesusahan berubah menjadi kegembiraan dan kesenangan. Selamat berdoa!
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#21_Pesan_Alqur’an
#Jangan_Minta_Disegerakan