Matarakyat24.com, Jakarta, 17 Oktober 2025 — Koperasi diyakini sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan. Namun untuk menuju Indonesia Emas 2045, gerakan koperasi harus bertransformasi menjadi entitas modern, profesional, dan transparan. Hal itu menjadi pesan utama dalam Forum Diskusi Publik bertajuk “Koperasi Merah Putih Menggerakkan Ekonomi Rakyat untuk Indonesia Emas” yang berlangsung Jumat (17/10).
Anggota Komisi I DPR RI, Ir. H. M. Endipat Wijaya, M.M., menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi gerakan sosial yang menempatkan manusia sebagai pusatnya. “Koperasi Merah Putih bukan hanya simbol ekonomi rakyat, tapi gerakan moral menuju kemandirian bangsa,” ujarnya.
Endipat mengungkapkan, dari 127 ribu koperasi aktif, hanya 30% yang tergolong sehat secara kelembagaan dan keuangan. Tantangan terbesar adalah lemahnya tata kelola, transparansi, dan belum optimalnya adopsi teknologi digital. Padahal, digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan memperkuat kepercayaan anggota.
Ia menambahkan, kontribusi koperasi terhadap PDB nasional pada 2023 masih sekitar 5,2%, jauh dari potensi maksimal. “Kalau negara seperti Finlandia dan Korea Selatan bisa melampaui 10%, artinya ruang tumbuh koperasi Indonesia masih sangat besar,” kata Endipat.
Transformasi koperasi, lanjutnya, harus ditopang oleh sumber daya manusia yang adaptif dan berintegritas tinggi. Pemerintah dan DPR, katanya, berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor agar digitalisasi koperasi tidak meninggalkan kelompok di wilayah dengan keterbatasan akses internet. “Sekitar 12% wilayah Indonesia masih belum terjangkau koneksi memadai. Jika tidak diatasi, digitalisasi ekonomi rakyat hanya akan menciptakan kesenjangan baru,” ujarnya.
Endipat juga menekankan pentingnya transparansi melalui inovasi seperti sistem pelaporan berbasis blockchain agar anggota bisa mengawasi langsung keuangan koperasi. Ia berharap Koperasi Merah Putih menjadi contoh gerakan ekonomi rakyat yang profesional, digital, dan berkeadilan menuju Indonesia Emas 2045.***












