Matarakyat24.com,Jakarta-Tercatat dari tahun 2019-2020 kasus KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online) yang terdaftar di Komnas Perempuan semakin meningkat, begitu juga aduan kekerasan seksual di LBH APIK dan SAFENET.
Jumlah kasus KBGO yang tercatat selama tahun 2021 sejumlah 338.496 kasus dan selama kurun waktu 10 tahun pencataan kasus kekerasan terhadap perempuan, kasus KBGO pada tahun 2021 sebagai kasus tertinggi.
Oleh karena tersebut Kemenkominfo adakan webinar legislator pada Sabtu (18/2/23) dengan platform Zoom Meeting.
Pada webinar legislator yang dipandu oleh Ikhe Mutiara, Hadir juga Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani, beliau memaparkan Ancaman KBO pada genreasi Muda. Bapak Dr. Ir. Airlangga Hartato, M.B.A.,M.M.T.,IPU merupakan menteri koodinator bidang perekonomian Indonesia yang peduli dengan kekerasan seksual menyatakan “Perkembangan teknologi digital saat ini seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi tidak sebatas lifestyle namun juga mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Di sisi lain perlu diwaspadai akses negatif yang bisa membahayakan generasi muda.
Berdasarkan survei pengalaman hidup perempuan (SPHPN) tahun 2021, prevalensi KBGO tertinggi di Indonesia baik selama hidup maupun maupun setahun terakhir berada pada kelompok umur 15-19 tahun. Dampak KBGO antara lain stress mental atau emosional, kehilangan kepercayaan diri, merasa tidak aman secara fisik.
Narasumber kedua Akademisi Universitas Presiden Anastashia Citra menyatakan dari catatan akhir tahun LBH APIK tahun 2021 jumlah pelaku KBGO yang dikenal korban meningkat jadi 458 kasus dari 489 kasus KBGO dan mantan pacar dan pacar menjadi yang terbanyak yaitu 326 kasus.
45 persen korban kekerasan dalam hubungan asmara melaporkan mengalami pelecehan online selama mereka dalam hubungan. 48 persen melaporkan mengalami pelecehan secara online dari mantan pasangan setelah mereka meninggalkan hubungan. 38 persen melaporkan menguntin secara online setelah mereka meninggalkan hubungan.